Donderdag 23 April 2015

BUKTI - BUKTI TERJADINYA EVOLUSI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern,evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies seperti yang terjadi pada bakteria, serta kombinasi gen mealui reproduksi seksual.
Selama lebih dari seratus tahun, argumen pro dan kontra terhadap teori evolusi telah diteliti dan diperdebatkan. Benarkah evolusi itu ada?Apa buktinya kalau evolusi itu ada? Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita.  Bagi para spesialis di bidang biologi dan disiplin ilmu lain yang berkaitan, mungkin pertanyaan tersebut sudah terjawab. Akan tetapi, bagaimana bagi kelompok lain yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengikuti jalannya perkembangan teori evolusi?
Dari berbagai proses pengamatan, bukti yang ada, dan penelitian yang dilakukan para ahli, akhirnya muncul suatu teori evolusi. Berdasarkan data atau petunjuk yang ada, makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) telah menghuni bumi jutaan tahun yang lampau. Jenis-jenis yang hidup pada masa lampau tersebut berbeda dengan jenis yang hidup pada masa sekarang ini. Bahkan beberapa jenis hewan dan tumbuhan purba saat ini telah punah, tinggal fosilnya saja. Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya studi tentang inventarisasi bukti-bukti terjadinya evolusi.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan evolusi ?
2.      Apa saja yang merupakan bukti-bukti evolusi ?
3.      Bagaimana contoh-contoh dari bukti evolusi ?
4.      Mengapa bukti-bukti evolusi yang telah ada bisa dikatakan bukti ?

1.3  Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.        Mengetahuipengertianevolusi.
2.        Mengetahui apa saja yang merupakan bukti evolusi.
3.        Mengetahui contoh-contoh evolusi
4.        Mengetahui alasan mengapa bukti yang telah ada bisa dikatakan sebagai buktievolusi.






BAB II
PEMBAHASAN

Evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu lama yang terjadi pada suatu spesies serta menghasilkan spesies baru yang lebih sempurna organisasinya. Ditinjau dari mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1)   Evolusi kosmik (evolusi universe) adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan tidak hidup (abiotik).
2)   Evolusi organikadalah perubahan yang terjadipada mahluk hidup atau komponen biotik dari generasi ke generasi.
Darwinmenyatakanbahwaevolusi terjadi akibat seleksi alam. Faktor lingkungan seperti iklim, penyakit, persaingan antarorganisme, makanan dan sebagainya mengakibatkan mahluk hidup berusaha bertahan. Hanya organisme yang paling adaptif (dapat menyesuaikan diri) saja yang dapat bertahan hidup dan berkembang biak.
Evolusi organisme dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut:
a)    Evolusi progresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang mampu bertahan hidup.
b)   Evolusi regresif,yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang tidak mampu bertahan hidup.
Adaptasi terhadap lingkungan merupakan salah satu mekanisme seleksi alam. Perubahan mahluk hidup yang tidak adaptif terhadap lingkungannya akan menyebabkan kepunahan, sedangkan mahluk hidup yang adaptif terhadap lingkungannya akan tetap hidup hidup dan terus bertahan. Salah satu contoh yang paling popular yaitu misteri kupu-kupu Biston betularia. Populasi kupu-kupu ini mengalami perbedaan yang mencolok (signifikan) sebelum dan setelah revolusi indrustri di Inggris.Populasi Biston betulariasebelum maupun sesudah terjadinya revolusi indrustri di Inggris
Inggris
Bistonbetularia
Bersayapcerah
Bersayapgelap
Sebelumrevolusi
Populasilebihbesardaripada yang bersayapgelap
Populasilebihkecildaripada yang bersayapcerah
Sesudahrevolusiindrustri
Populasilebihkecildaripada yang bersayapgelap
Populasilebihbesardaripada yang bersayapcerah

Gambar.kupu-kupu Biston betularia
Hal tersebut terjadi karena, pada saat itu lingkungan masih cerah sehingga kupu-kupu bersayap cerah lebih adaptif daripada kupu-kupu bersayap gelap. Sebaliknya setelah terjadi revolusi indrustri di inggris, lingkungan lebih karena jelaga. Kupu-kupu bersayap gelap lebih adaptif dengan lingkungannya dan kupu-kupu  bersayap cerah menjadi tidak adaptif, akibatnya kupu-kupu bersayap cerah mudah ditangkap oleh predator. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa adaptasi terhadap lingkungan merupakan salah satu mekanisme seleksi alam.
Adanya seleksi alam yang berkelanjutan mengakibatkan gen-gen tertentu menjadi lebih banyak pada generasi berikutnya. Seleksi alam yang berlangsung dalam periode yang lama ini diduga memunculkan organisme-organisme seperti sekarang ini.
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-buktievolusi yang ada :

1.    Adanya Variasi Antar Individu Dalam Satu Keturunan
Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak kembar sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang termasuk dalam satu spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain. Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan habitat. Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.


2.    Peristiwa Domestikasi
Domestikasi adalah usaha manusia untuk menjadikan hewan/tanaman liar menjadi tanaman/hewan yang dapat dikuasai dan bermanfaat bagi manusia.Pada dasarnya tindakan ini adalah memindahkan makhluk hidup dari lingkungan aslinya ke lingkungan yang diciptakan oleh manusia. Tindakan ini dapat mengakibatkan timbulnya jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang menyimpang dari aslinya, yang mengarah terbentuknya spesies baru.
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula.  Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis(Eksakta, 2012).

3.    Ditemukannya Fosil Di Berbagai Lapisan Batuan Bumi
Fosil (bahasa Latin: fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah") adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup. Fosil yang paling umum adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat jarang ditemukan.Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi, yang juga merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi. (Yasin, 2010).
Oxlay (2011)mengelompokkanfosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia antara lain sebagai berikut:
1)   Pithecanthropus erectus
Tempat penemuan di Desa Trinil di pinggir sungai Bengawan Solo di dekat Ngawi, Propinsi Jawa Timur. Orang yang menemukannya adalah Eugene Duboispada tahun 1890. Fosil ini dikenal juga dengan sebutan Manusia Jawa dan merupakan jenis manusia purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia.
2)   Pithecanthropus mojokertensis
Tempat penemuannya adalah di daerah Perning, Mojokerto, Jawa Timur. Nama penemunya adalah Duyfjes dan Von Koenigswald. Tahun penemuannya adalah pada tahun 1936. Fosil ini berupa tengkorak anak-anak yang berusia sekitar 6 tahun dan diperkirakan hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.
3)   Meganthropus palaeojavanicus
Tempat penemuannya di Sangiran, daerah Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. Nama penemunya adalah Von Koenigswald. Tahun penemuan fosil tersebut adalah antara tahun 1936 – 1941. Fosil ini lebih besar dan lebih tegap daripada Pithecanthropus Erectus. Usianya diperkirakan paling tua di antara jenis manusia purba yang lain di Indonesia.
Fosil dapat diartikan sebagai sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membatu. Fosil juga dapat berupa jejak atau kotoran suatu jenis binatang. Dengan mempelajari fosil dapat memperoleh petunjuk adanya evolusi.dengan membandingkan struktur tubuh hewan yang menjadi fosil dan hewan sekarang, dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan pada masa lampau dan masa sekarang berbeda.
Penemuan fosil sering membuat pusing perunut evolusi. Hal ini karena fosil mahluk hidup jarang ditemukan dalam keadaan lengkap. Penemuan fosil hanya berupa bagian atau beberapa bagian tubuh mahluk hidup. Keadaan fosil yang demikian disebabkan oleh faktor, yaitu :
v Terjadinya lipatan batuan bumi
v Pengaruh air, angin, dan bakteri pembusuk
v Hewan pemakan bangkai
v Jenis organisme (ada organisme yang tidak bisa menjadi fosil)
Satu-satunya fosil yang paling lengkap ditemukan adalah fosil kuda. Sejarah perkembangan kuda merupakan contoh yang paling baik untuk menerangkan adanya perubahan-perubahan bentuk yang berlangsung dari masa ke masa. Hal ini karena fosil-fosilnya ditemukan secara lengkap pada setiap zaman geologi. Fosil kuda tersebut ditemukan oleh dua orang ilmuwan Amerika, yaitu Marsh dan Osborn.
Gbr. FosilKuda

4.    Adanya Homologi Organ Pada Berbagai Jenis Makhluk Hidup
Homologi yaitu ilmu yang mempelajari bentuk asal yang sama tetapi memilik fungsi yang berbeda. Organ-organ dari berbagai mahluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama, kemudian strukturnya berubah sehingga fungsinya menjadi berbeda. Peristiwanya disebut homologi. Contoh : tangan manusia homolog dengan kaki depan kuda, kaki depan anjing dengan sayap burung, dan kaki depan buaya dengan sirip dada ikan paus.
Homologi organ sangat mendukung teori yang menyatakan bahwa suatu organisme berasal dari satu nenek moyang yang kemudian mengalami radiasi adaptif, membentuk spesies-spesies baru. Radiasi adaptif adalah makroevolusi yang bertanggung jawab terhadap pola utama diversitas evolusioner.
Lawan dari homologi adalah analogi. Analogi adalah ilmu yang mempelajari bentuk asal yang berbeda serta memilik fungsi yang sama. Contohnya yaitu : sayap serangga analog dengan sayap burung camar atau antara sayap kupu-kupu dengan sayap kelelawar.
Terbentuknya analogi menunjukkan terjadinya evolusi konvergensi. Evolusi konvergensi terjadi karena adanya modifikasi dari kutub gen. pada evolusi ini tidak pernah dihasilkan organisme baru, tetapi hanya menghasilkan variasi sehingga populasi terakhir dengan jelas memperlihatkan perbedaan dengan moyangnya.
Organ-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebutorgan yang homolog. Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip30abJ8nGTxXBXKdFRrnZ_AhYVcP1PcfJr4RTQxzvm6i92Mn8CoUg1qFfnorjEnmFO6cQ9olkBbLz8iOs1RfSDDbdKGUgJW5DUCwTvRvE5n5AWDJoshM-XW7ak7so4PxkAN0cg04UagUa/s320/perbandingan+homologi+organ.png
Gbr 1. Homologi organ: perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk di atas memiliki bentuk berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki bagian yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan fungsi

Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan. Lawan dari homolog adalahorgan yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.

5.    Studi Perbandingan Embriologi
Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.

6.    Studi Perbandingan Biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah.

7.    Organ Yang Mengalami Rudimentasi/Organ Tubuh Yang Tersisa
Rudimentasi organ merupakan petunjuk adanya evolusi. Organ yang berguna pada suatu makhluk hidup, pada makhluk hidup lain mungkin kurang berfungsi. Contoh tulang ekor pada manusia kurang berfungsi sehingga mengalami  rudimenter.  Organ yang mengalami rudimenter akan membuang waktu saja untuk terus-menerus menyediakan darah, zat makanan, dan  ruangan bagi organ yang tidak lagi memiliki fungsi  penting.  seleksi alam cenderung menguntungkan individu yang memiliki organ dalam bentuk tereduksi, dan dengan demikian cenderung akan menghilangkan struktur yang tidak berfungsi lagi. Namun pada kelompok mamalia lain, ekor  sangat berkembang dan berfungsi sebagai ekor, begitu juga pada kelompok Vertebrata lainnya(Yasin, 2010).
Sisa alat tubuh yang ditemukan pada manusia, antara lain otot penggerak telinga, tulang ekor, umbaio cacing, gigi taring yang runcing. Sisa organ pada hewan antara lain adanya sisa kaki belakang pada ular pyton dan mereduksinya organ mata pada ikan, serangga, serta laba-laba yang hidup di gua yang gelap.

8.    Bukti Biogeografi
Biogeografi adalah mempelajari distribusi geografi dari tanaman dan hewan. Dengan mempelajari biogeografi kita dapat menjelaskan mengapa spesies-spesies berdistribusi, dan apa bentuk distribusi yang diperlihatkan mengenai habitat dan daerah asal mula mereka. Dari perjalanan Darwin mengelilingi dunia dengan Beaglemenemukan bahwa spesies tanaman dan hewan  umumnya tidak berdistribusi jauh dari habitat yang potensial. Studi-studi mengenai biogeografi sejak Darwin dibuktikan berulang-ulang oleh para ilmuan.

9.    Perbandingan Fisiologi
Makhluk hidup mulai dari yang derajat terendah hingga ke derajat yang paling tinggi tubuhnya tersusun atas sel. Walaupun jumlah sel dan morfologi setelah dewasa berbeda-beda, namun kegiatan fisiologis di dalam setiap selnya memiliki kemiripan, sepertidalam metabolism, respirasi, sintesa protein, sintesa ATP dan penggunaannya dalam aktivitas hidup.


10.    Perbandingan Genetika
Teori ini dipelopori oleh George Mendel. George Mendel mengemukakan teori genetika yang menyangkut adanya sejumlah sifat yang dikode oleh satu macam gen. Dengan demikian banyaknya variasi alel menentukan kemampuan terhadap ketahanan untuk dapat terus hidup.
11.    Bukti Molekuler
Evolusi melekuler merupakan merupakan proses evolusi yang terjadi pada skala DNA, RNA, dan protein. Secara garis besar, evolusi molekuler ini membahas mengenai RNA, DNA, analisis filogenik, dan evolusi eukariot. Evolusi molekuler muncul sebagai bidang ilmu pengetahuan pada tahun 1960-an ketika peneliti dari bidang biologi molekuler, biologi evolusi, dan genetika populasi berusaha memahami stuktur dan fungsi asam nukleat dan protein yang baru ditemukan.
Evolusi molekuler pada dasarnya menjelaskan dinamika perubahan evolusi pada tingkat molekuler, bahasan pada evolusi molekuler itu meliputi perubahan materi genetik (urutan DNA atau RNA) dan produknya serta rata-rata dan pola perubahannya serta mengkaji pula sejarah evolusi organisme dan makromolekul yang didukung data-data molekuler (filogeni molekuler). (Eksakta, 2012).
Dalam tinjauan molekuler, evolusi  merupakan perubahan susunan genetik pada generasi yang berurutan. Untuk mengetahui evolusi, sangat baik untuk mengetahui tentang  genetika dari populasi (population genetic). Penelitian selama 30 tahun yang dilakukan oleh R.A. Fisher di Inggris dan S. Wright di Amerika memperlihatkan bahwa evolusi tidak mengenai sebuah gen atau suatu individu, tetapi melaui sekelompok gen atau sekumpulan individu yang disebut populasi.
Genetika individu selalu menyangkut konsep genotipe yakni konstitusi genetika pada individu. Dan jika kita katakan bahwa evolusi adalah perubahan dalam komposisi genetis dari populasi, maka yang diartikan adalah suatu perubahan dari frekuensi genetis di dalam seluruh gen (termasuk plasmagen) yang dimiliki semua individu dalam populasi tersebut(Yasin, 2010).






















BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan tentang bukti-bukti evolusi adalah:
1.    Evolusi adalah perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasiorganisme dari satu generasi ke generasi berikutnyadalamwaktu lama.
2.    Petunjuk adanya evolusiantara lainpeninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi, anatomi perbandingan, adanya alat-alat tubuh yang tersisa, bukti biogeografi, peristiwa domestikasi, perbandingan fisiologi, embriologi perbandingan, variasi antar individu dalam satu keturunan, perbandingan genetik, petunjuk secara biokimia, bukti molekuler.
3.    Contoh-contoh evolusi antara lain: Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, Meganthropus palaeojavanicus.
4.    Alasan yang dapat digunakan untuk membuktikan bahwa evolusi memang terjadi. Evolusi dapat dibuktikan mulai dari bukti skala kecil seperti pada pemuliaan anjing atau tumbuhan, homologi antara suatu bagian dari organisme hingga menyangkut pada masalah yang lebih luas seperti pembandingan data sistematik.

3.2 Saran
Diharapkan kepada semua pihak untuk memberikan saran setelah mengkaji tentang evolusi sebagai penyempurna makalah ini sehingga bermanfaat untuk pembacanya.





.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.SejarahPenemuanFosilManusiaPurbaTeoriPerkembanganEvolusi.((http://organisasi.org/sejarah_penemuan_fosil_manusia_purba_manusia_kera_dan_manusia_modern_teori_perkembangan_evolusi_). Diakses 5 April 2014.
Anonim.2012.Bukti-Bukti Evolusi.
((http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-buktievolusi/)).Artikel)). Diakses 2 April 2014.

Eksakta.2012.Bukti Evolusi.
((http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/12/bukti-evolusi 28.html.Artikel)). Diakses 03 April 2014.

Oxlay.2011.Fosil Manusia Purba.

Satria. 2009. AntaraEvolusi Dan Penciptaan.
http://satria.anandita.net/antara-evolusi-dan-penciptaan.str. Diakses 15 Maret 2014.

Yasin, S.2010.Bukti-Bukti Evolusi.



Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking